Kamis, 09 Agustus 2012

Menuju Expo Jepara

Ada yang berbeda dari desa Kawak di minggu-minggu pertama pada bulan Agustus 2012. Di tengah-tengah bulan puasa, desa Kawak melalui Tim II KKN-PPM UNDIP tengah bersiap-siap untuk mengikuti kegiatan Expo KKN-PPM sekabupaten Jepara yang akan diadakan di kecamatan Kembang pada hari Minggu tanggal 12 Agustus 2012.

Dalam rangka kegiatan expo tersebut desa Kawak akan turut meramaikan acara dengan mengikuti pameran potensi unggulan desa berupa hasil-hasil industri seperti ukiran patung, rekal, anyaman, dan lain-lain. Hasil dari program Tim KKN Kawak pun akan turut diikutsertakan dalam expo tersebut, seperti peta UMKM desa Kawak, buletin desa, leaflet UMKM, dan lain-lain.

Adapun produk hasil industri di desa Kawak yang akan ditampilkan di expo diantaranya adalah:


Selain berpartisipasi dalam bentuk pameran, desa Kawak juga akan memeriahkan acara dengan penampilan kesenian tari dan rebana.

Salah satu penari di desa Kawak

Pemain rebana desa Kawak

Explore Kawak's Potential with Fun Cooking


Selasa, 31 Juli 2012, pukul 09.00 WIB sebanyak 25 orang yang terdiri dari ibu-ibu pengurus UPPKS, PKK, RT, RW, Petinggi Desa, dan pamong desa mendatangi Balai Desa Kawak untuk meramaikan salah satu kegiatan yang diselenggarakan oleh Tim II KKN-PPM Kawak yang berjudul Explore Kawak's Potential with Fun Cooking. Kegiatan tersebut merupakan program unggulan Tim KKN Kawak yang berupa pemberdayaan UPPKS dan ibu-ibu PKK dengan pemberian pelatihan untuk mengolah hasil pertanian unggulan yaitu kacang tanah.

Desa Kawak merupakan penghasil kacang tanah dengan kualitas terbaik. Namun dalam pemanfaatannya, kacang tanah tersebut dijual langsung tanpa melalui proses pengolahan menjadi produk baru yang memiliki nilai jual lebih. Dengan alasan itulah maka Tim KKN Kawak menyelenggarakan kegiatan pelatihan pengolahan kacang tanah menjadi barang bernilai jual lebih, yaitu selai kacang.

Masyarakat desa Kawak kerap mengolah kacang tanah menjadi makanan olahan berupa kacang rebus atau kacang telur. Dengan adanya kegiatan ini, masyarakat desa Kawak memiliki pengetahuan baru untuk mengolah kacang tanah yang jumlahnya melimpah di desa Kawak menjadi produk olahan baru.

Kegiatan hari itu kemudian dilanjutkan dengan Sosialisasi Added Value Ternak dan Pelatihan Pengolahan Hasil-hasil Perikanan. Pelatihan Pengolahan Hasil-hasil Perikanan dilakukan dengan bentuk pelatihan pembuatan nugget ikan dengan bahan dasar berupa ikan tongkol yang mudah didapat mengingat desa Kawak terletak di kabupaten Jepara yang berwilayah tepat berbatasan dengan laut.

Sosialisasi Added Value Ternak

Pelatihan pembuatan selai kacang


TIM II KKN-PPM UNDIP

Senin, (16/07/2012), dilaksanakan upacara pelepasan peserta KKN-PPM yang dilaksanakan di lapangan Widya Puraya Universitas Diponegoro. Setelah acara upacara pelepasan KKN-PPM yang dihadiri oleh seluruh mahasiswa peserta KKN-PPM, sebanyak tiga belas orang mahasiswa/i dengan penempatan di desa Kawak Kecamatan Pakis Aji Jepara langsung berangkat menuju Jepara dan menghadiri acara penyambutan mahasiswa KKN-PPM yang diselenggarakan di Pendopo Kabupaten Jepara. Selanjutnya, Tim KKN Kawak segera berangkat menuju lokasi KKN-PPM, yang tepatnya berada di Desa Kawak Kecamatan Pakisaji.

Pada hari pertama dan hari kedua penerjunan, Tim KKN Kawak melakukan survei ulang lokasi dan sosialisasi program ke beberapa tempat, yaitu ke sekolah-sekolah, berbagai perangkat desa, ibu PKK, dan bidan. Pada malam harinya, Tim KKN Kawak sempat mengikuti acara pengajian bersama warga desa. Sosialisasi program kemudian dilanjutkan pada hari Rabu dengan tujuan beberapa perangkat desa serta pengurus Karang Taruna. Selain untuk memaparkan program, kegiatan sosialisasi program ini bertujuan untuk membentuk suatu ikatan kerja sama dengan berbagai pihak untuk pelaksanaan program KKN-PPM.

Hari kamis Tim KKN Kawak mulai melakukan rencana persiapan program. Pada hari tersebut Tim KKN Kawak mulai berlatih memasak sebagai bentuk persiapan dari program pelatihan memasak yang bertujuan untuk pemberdayaan UPPKS (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera) dan ibu-ibu PKK di Desa Kawak. Pada hari tersebut Tim KKN Kawak juga mulai merancang pembuatan papanisasi untuk desa. 

Banyak persiapan program yang dilakukan sepanjang hari Jumat dan Sabtu. Diantaranya adalah pencarian bahan materi di internet, pencarian data di lapangan, pencarian data dari arsip desa, pembelian bahan dan alat-alat keperluan program, dan lain-lain. Adapun untuk program yang telah berjalan pada minggu pertama penerjunan adalah pengenalan origami dan kelas mengajar bagi anak SD.

Berikut adalah foto-foto TIM II KKN-PPM di desa Kawak:

 Tim II KKN-PPM UNDIP di Desa Kawak

Sosialisasi Program dengan Ketua UPPKS

Kelas mengajar bahasa Jepang

Pengenalan origami


Wisata Kawak: Antara Budaya dan Kepercayaan

Gerbang makam bercorak Hindu
(Dok. Tim II KKN-PPM UNDIP 2012)

Dalam dunia yang semakin kecil, dewasa ini kontak budaya berperan sebagai salah  satu faktor pendorong terjadinya perubahan yang sudah demikian pesatnya, sehingga perubahan sudah merupakan gejala yang universal. Namun di tengah gejala perubahan yang universal tersebut ada aspek-aspek kebudayaan yang bertahan, yang kemudian berlanjut bersama kelanjutan suatu masyarakat.

Masyarakat Jawa kaya akan budaya dan adat-istiadat. Budaya dan adat-istiadat tersebut diatur dan ditata oleh masyarakat pendukungnya sesuai dengan tujuan dan harapan yang didambakannya. Hal tersebut hingga kini masih dipertahan-kan, diyakini, dan dikembang-kan serta dijadikan pedoman dalam bersikap dan berperilaku bagi masyarakat yang menganutnya. Di dalamnya terdapat sistem tata nilai, norma, pandangan maupun aturan kehidupan masyarakat, yang kini masih diakrabi dan dipatuhi oleh orang Jawa yang masih ingin melestarikannya sebagai warisan kebudayaan yang dianggap luhur dan agung.

Di banyak tempat, budaya dalam bentuk peninggalan sejarah maupun atraksi telah dikembangkan dalam hal pariwisata. Demikian halnya dengan desa Kawak, kecamatan Pakis Aji, kabupaten Jepara. Di sesa Kawak sendiri terdapat suatu peninggalan sejarah yang telah menjadi bagian dari objek wisata religi, berupa suatu makam Islam yang dikeramatkan dan makam panjang yang bercorak agama Hindu.

Makam Mbah Kawak
Makam Mbah Kawak merupakan makam bercorak Islam yang telah ada di desa Kawak semenjak lama dan tidak diketahui kapan waktu pasti pembuatannya. Makam yang diperkirakan telah berumur puluhan sampai ratusan tahun ini dipercaya sebagai makam leluhur desa yang oleh masyarakat setempat dipanggil sebagai Mbah Kawak, sesuai dengan nama desa Kawak. Sebagian orang memercayai bahwa asal-usul desa Kawak berhubungan dengan keberadaan makam tersebut dengan adanya kepercayaan bahwa Mbah Kawak adalah pendiri desa Kawak.

Makam Mbah Kawak dikeramatkan oleh sebagian orang, baik dari masyarakat di desa Kawak maupun dari berbagai wilayah lainnya. Hingga kini telah banyak orang yang datang dengan berbagai tujuan, dari sekadar berkunjung, berziarah hingga untuk berdoa agar dikabulkan keinginannya.

Orang-orang yang datang ke makam tersebut berasal dari berbagai tempat, termasuk dari luar Jepara. Selain itu, terdapat pula hari-hari khusus dimana makam tersebut ramai diziarahi, yaitu pada hari Senin Pahing dan Kamis Pahing. Oleh masyarakat setempat, makam tersebut juga dijadikan sebagai salah satu lokasi pelaksanaan sedekah bumi yang diadakan setiap satu tahun sekali.

Bangunan tempat makam Mbah Kawak
(Dok. TIM II KKN-PPM UNDIP 2012)

Makam Bercorak Hindu   
Makam panjang bercorak Hindu merupakan sebuah makam di desa Kawak yang oleh masyarakat sekitar dipercaya sebagai makam seseorang yang berasal dari kerajaan Majapahit yang melarikan diri dari desakan Islam. Namun, hingga kini belum diketahui secara pasti kebenaran dari cerita mengenai asal-usul makam bercorak Hindu tersebut. Makam yang berlokasi tidak begitu jauh dari Makam Mbah Kawak tersebut diperkirakan berusia ratusan tahun dan berbentuk memanjang, lebih panjang dari bentuk makam pada umumnya. Oleh masyarakat sekitar, makam tersebut ditutupi oleh kain panjang berwarna putih dan dipagari dengan tembok.

Sama halnya dengan makam Mbah Kawak, makam yang dipercaya bertuah tersebut pun menjadi salah satu tujuan ziarah bagi banyak orang yang berasal dari berbagai daerah. Selain itu, makam tersebut juga dijadikan sebagai salah satu tempat pelaksanaan sedekah bumi.
 
Makam Panjang bercorak Hindu
(Dok. TIM II KKN-PPM UNDIP 2012)

Rabu, 01 Agustus 2012

Desa Kawak, Pakis Aji, Jepara


Desa Kawak termasuk dalam wilayah Kecamatan Pakis Aji Kabupaten Jepara, dengan ketinggian 69 MDPL dan terletak pada koordinat 6033'13.64''LS dan 110044'4.70''BT. Di sebelah timur berbatasan dengan desa Guyangan, pada sebelah barat berbatasan dengan desa Slagi, dan sebelah utara berbatasan dengan desa Jambu Timur, sedangkan sebelah selatan berbatasan dengan desa Suwawal Timur. Desa Kawak berdiri di atas areal seluas 364.875 Ha dan terdiri dari 21 RT, 3 RW, dan 3 Dukuh/Dusun yaitu Ngipik, Krajan, dan Setro.

Desa Kawak adalah desa penghasil kacang tanah berkualitas terbaik sepulau Jawa. Kacang tanah produksi Jepara komoditas unggulan dari Kabupaten Jepara dan Provinsi Jawa Tengah. Kacang Tanah Jepara telah mendapatkan SK Menteri Pertanian sebagai komoditas unggul dengan rasa enak, renyah dan lebih gurih di banding wilayah lain. Didukung dengan jenis tanah wilayah kabupaten Jepara yakni tanah latosol dan tanah aluvial menjadikan kacang dari kabupaten Jepara sebagai komoditas perusahaan kacang terbesar yakni Kacang Garuda dan Kacang Dua Kelinci.

 Balai Desa Kawak